hijaber di dunia wushu
hijaber di dunia wushu
Seorang
muslimah yang merupakan salah seorang siswi sekolah menengah pertama di India
mempunyai keahlian dalan seni bela diri asal China yang bernama Wushu. Gadis
bernama Fareeha tersebut menjadi muslimah pertama yang mengikuti perlombaan
bela diri Wushu di India.
Ia menggemari seni bela diri tersebut karena ia khawatir atas meningkatnya kekerasan terhadap perempuan di India. Sekarang, setelah ia melewati persyaratan kualifikasi untuk turnamen nasional India, Fareeha makin dengat dengan visinya untuk meraih gelar juara.
Namun di tengah semangatnya yang semakin memuncak, ternyata ibunya memutuskan untuk tidak mengizinkannya mengikuti perlombaan tersebut yang diadakan di luar kota. Ibunya sangat khawatir dengan keamanan gadis yang berusia 14 tahun tersebut.
Ikutnya Fareeha dalam turnamen tersebut secara tidak langsung ia sudah menentang nilai-nilai tradisional dalam keluarganya dimana para anak gadis dilarang keluar rumah.
"Ketika saya pertama kali bertemu Fareeha, aku terpana oleh kepribadian dan kelincahannya. Dengan menutupi kepala sampai kaki dengan dupatta (gamis khas India) dan disertai dengan jilbab, dia cemas menunggu giliran untuk melawan lawannya di kelas bela diri wushu di sekolah. Begitu tiba gilirannya, ia melemparkan kacamatanya di lantai dan langsung memposisikan diri untuk bertarung dengan lawannya. Pada saat itu, tidak ada yang lain di pikirannya, dia hanya ingin memenangkan pertarungan," ujar salah seorang wartawan yang mewawancarainya dan tidak disebutkan namanya seperti dilansir Al-Jazeera pada Senin (9/10).
Ia menggemari seni bela diri tersebut karena ia khawatir atas meningkatnya kekerasan terhadap perempuan di India. Sekarang, setelah ia melewati persyaratan kualifikasi untuk turnamen nasional India, Fareeha makin dengat dengan visinya untuk meraih gelar juara.
Namun di tengah semangatnya yang semakin memuncak, ternyata ibunya memutuskan untuk tidak mengizinkannya mengikuti perlombaan tersebut yang diadakan di luar kota. Ibunya sangat khawatir dengan keamanan gadis yang berusia 14 tahun tersebut.
Ikutnya Fareeha dalam turnamen tersebut secara tidak langsung ia sudah menentang nilai-nilai tradisional dalam keluarganya dimana para anak gadis dilarang keluar rumah.
"Ketika saya pertama kali bertemu Fareeha, aku terpana oleh kepribadian dan kelincahannya. Dengan menutupi kepala sampai kaki dengan dupatta (gamis khas India) dan disertai dengan jilbab, dia cemas menunggu giliran untuk melawan lawannya di kelas bela diri wushu di sekolah. Begitu tiba gilirannya, ia melemparkan kacamatanya di lantai dan langsung memposisikan diri untuk bertarung dengan lawannya. Pada saat itu, tidak ada yang lain di pikirannya, dia hanya ingin memenangkan pertarungan," ujar salah seorang wartawan yang mewawancarainya dan tidak disebutkan namanya seperti dilansir Al-Jazeera pada Senin (9/10).
by ADE ERWIN S
6101414072
Comments
Post a Comment